Untuk seseorang,
Mungkin hanya bisa terjawab dalam hati tiap saat ada yang bertanya tentang mengapa sampai saat ini saya masih terus nangis tiap saat saya mengingat dia. Yah, itu karena hanya diri sendiri, yang mungkin orang lain takkan mengerti. Mereka hanya bisa memberi support atau sepatah duakata bahkan sedikit dan banyaknya ceramah.
Mereka hanya bisa menilai kebodohan yang nampak pada diriku dari luar saat harus menangisi seseorang yang mungkin mereka anggap biasa saja tanpa mereka mengerti perasaan dan rasa perih yang ku rasakan didalam hati ini.
Mungkin hanya bisa terjawab dalam hati tiap saat ada yang bertanya tentang mengapa sampai saat ini saya masih terus nangis tiap saat saya mengingat dia. Yah, itu karena hanya diri sendiri, yang mungkin orang lain takkan mengerti. Mereka hanya bisa memberi support atau sepatah duakata bahkan sedikit dan banyaknya ceramah.
Mereka hanya bisa menilai kebodohan yang nampak pada diriku dari luar saat harus menangisi seseorang yang mungkin mereka anggap biasa saja tanpa mereka mengerti perasaan dan rasa perih yang ku rasakan didalam hati ini.
Nampak
sebuah senyuman saat mengingat hal indah yang telah kau berikan. Juga
sesekali nampak tetesan air mata saat mengingat hal buruk yang kau
lakukan padaku. Duri lama yang kau tancapkan begitu dalam dulu beum juga
tercabut. Luka yang lama pun belum terobati. Tapi mengapa kau hanya
memperdalam duri yang kau tancapkan dulu? Mengapa kau hanya menambah
goresan pada luka yang dulu adalah sebabmu? Mengapa? Mengapa? Dan
mengapa?
Sampai
sekarang pun ku tak tau alasan apa yang membuat kau pergi dariku. Satu
hal yang ku ketahui adalah mungkin karena dirimu sudah menemukan hati
yang lain, jiwa yang lain, kepribadian yang lain dengan sosok yang
berbeda. Saya tau sosok lain itu adalah yang lain dan tak bukan adalah
dia, sahabat saya sendiri. Tak tau harus menyalahkan siapa dan apa.Yah,
memang dulu itu terjadi sebab saya, saya yang membuat kalian akrab satu
sama lain. Tapi itu juga kesalahan anda, kesalahan anda menyayangi dia
sementara anda saat itu masih menjadi milik saya. Atau mungkin ini
memang jalan ceritaku? atau mungkin ini memang takdir kalian?
Dan
kalimat "teman makan teman" yang akhir-akhir ini sering terdengar
terkadang membuatku khawatir, khawatir akan kalimat itu menjadi sebuah
kisah yang harus ku saksikan dalam hidupku. Beruntung, sahabat yang ku
miliki adalah sahabat yang mengerti keadaanku, jadi dia tak mungkin
mengkhianatiku.
Tapi
saat ku mengingat kembali tentang dia dan kisahnya denganku, ku hanya
bisa menangis, karena mungkin hanya dengan itu, ku dapat mencairkan
sedikit kesedihanku. Dan sekarang, tinggallah menunggu datangnya
seseorang yang dapat mencabut duri dalam hati yang dulu pernah
ditancapkannya. Menunggu datangnya seseorang yang bisa mengobati luka
yang disebabkan olehnya.
Tak
ada seorang pun yang dapat menjadi saksi rasa sayangku pada dirinya,
tapi setidaknya kenangan dapat menjadi bukti betapa berartinya dirinya
untukku.
Dari seseorang :)
Dari seseorang :)
0 komentar:
Posting Komentar